Liputan6.com, Tokyo - Selain dikenal sebagai Negeri Sakura, Jepang juga sering disebut sebagai Negeri Kereta.
Ya, Jepang memang dikenal kerap menghadirkan teknologi mutakhir untuk alat transportasi darat yang satu ini. Sebut saja teknologi kereta supercepat Shinkansen yang memiliki kecepatan 360 mil per jam.
Kali ini, perusahaan kereta Seibu Railway Co dan arsitek Kazuyo Sejima menghadirkan inovasi terbaru dalam mengemas salah satu kereta supercepat. Kereta ini hadir nyaris tanpa desain, alias transparan.
Dikutip dari Tech Insider, Kamis (14/4/2016), kereta yang nantinya akan beroperasi pada 2018 ini tidak sepenuhnya ‘tembus pandang’.
Sejima mengungkap, ia hanya mengemas kereta tersebut dengan material reflektif yang mampu menyerap warna dan cahaya, sehingga tampak seperti kaca.
Desain transparan ini kabarnya juga akan diaplikasikan ke jenis kereta lainnya. Ia akan memoles desain tersebut ke kereta commuter Seibu Railway’s Red Arrow Express yang mampu melesat hingga jarak 110 mil.
Sejima sendiri dikenal sebagai arsitek yang mampu menciptakan teknologi material reflektif. “Ini merupakan kali pertama saya merancang kereta dengan material reflektif,” tutur Sejima.
Sebelumnya Sejima pun pernah merancang beberapa bangunan dengan teknologi material reflektif. Salah satu karyanya yang mengesankan adalah bangunan Le Louvre Lens Museum di Perancis.
Untuk diketahui, pengembangan material transparan sebetulnya sudah dicoba untuk dikembangkan para ilmuwan selama satu dekade terakhir. A
kan tetapi, material tersebut tidak benar-benar transparan, melainkan berwarna abu-abu karena membutuhkan material berukuran nano yang lebih kuat agar bisa menyerap warna lebih banya.
Ya, Jepang memang dikenal kerap menghadirkan teknologi mutakhir untuk alat transportasi darat yang satu ini. Sebut saja teknologi kereta supercepat Shinkansen yang memiliki kecepatan 360 mil per jam.
Kali ini, perusahaan kereta Seibu Railway Co dan arsitek Kazuyo Sejima menghadirkan inovasi terbaru dalam mengemas salah satu kereta supercepat. Kereta ini hadir nyaris tanpa desain, alias transparan.
Sejima mengungkap, ia hanya mengemas kereta tersebut dengan material reflektif yang mampu menyerap warna dan cahaya, sehingga tampak seperti kaca.
Desain transparan ini kabarnya juga akan diaplikasikan ke jenis kereta lainnya. Ia akan memoles desain tersebut ke kereta commuter Seibu Railway’s Red Arrow Express yang mampu melesat hingga jarak 110 mil.
Sejima sendiri dikenal sebagai arsitek yang mampu menciptakan teknologi material reflektif. “Ini merupakan kali pertama saya merancang kereta dengan material reflektif,” tutur Sejima.
Sebelumnya Sejima pun pernah merancang beberapa bangunan dengan teknologi material reflektif. Salah satu karyanya yang mengesankan adalah bangunan Le Louvre Lens Museum di Perancis.
Untuk diketahui, pengembangan material transparan sebetulnya sudah dicoba untuk dikembangkan para ilmuwan selama satu dekade terakhir. A
kan tetapi, material tersebut tidak benar-benar transparan, melainkan berwarna abu-abu karena membutuhkan material berukuran nano yang lebih kuat agar bisa menyerap warna lebih banya.