Our Feeds

Kamis, 28 April 2016

cekinformasi

Masih Ingat PONARI? “Sempat Kaya Raya, Begini Nasib Dukun Cilik Sekarang…..

Masih Ingat PONARI? “Sempat Kaya Raya, Begini Nasib Dukun Cilik Sekarang…..



Masih ingatkah dukun cilik bernama Ponari? Bocah kelas IV SD ini pernah menghebohkan Indonesia 2009 lalu.

Ponari, bocah ajaib asal Dusun Kedungsari, Desa Balungsari, Kecamatan Megaluh, Jombang, Jawa Timur, dulu kerap didatangi banyak orang untuk berobat.

mukan batu “ajaib” di tengah badai. Batu berwarna cokelat tersebut dipercayai bisa menyembuhkan berbagai penyakit.

Setelah menjadi terkenal dan banyak didatangi pasien, Ponari menjadi kaya mendadak. Rumahnya yang dulu berlantai tanah disulap menjadi rumah besar berlatai keramik.
Namun, kini seiring berjalannya waktu, pamor batu ajaib Ponari kian redup.

“Sekarang tak menentu. Kadang ada satu orang, kadang sepi pasien,” ujar nenek Ponari, Mbok Legi dikutip Tribun Timur.

Menurut Mbok Legi, setiap tamu yang datang, meski tak pernah diminta dan dipatok tarif, rata-rata memberikan uang Rp 20.000.

Sejak pasien mulai sepi, kini Ponari lebih fokus sekolah. Ponari meneruskan pendidikan yang sempat tertunda 3 tahun lamanya. Kesibukan Ponari menjadi “dukun cilik” membuatnya tak lulus ujian nasional saat kelas VI SD.

Setelah secara ekonomi keluarganya naik drastis dari hasil pengobatan Ponari, dukun cilik itu justru enggan ke sekolah, hingga akhirnya tidak mengikuti ujian nasional beberapa waktu lalu.
“Tahun kemarin ikut ujian di program paket A alhamdulillah lulus. Sekarang melanjutkan lagi ke sekolah Tsanawiyah (sekolah Islam setingkat SMP). Baru kelas satu,” tuturnya beberapa waktu lalu.

Keluarga menyebut hasil dari pengobatan Ponari sempat terkumpul uang Rp 1 miliar lebih.
Dengan uang sebanyak itu, dia mampu membangun rumah yang sangat layak, membeli 2 bidang sawah seluas 2 hektar, sepeda motor, dan perabotan rumah tangga.


Namun kini, uang tersebut sudah habis. Kondisi ekonomi keluarganya pun kembali seperti semula.
Bahkan, ibunda Ponari, Mukaromah mengalami kesulitan keuangan untuk melahirkan putra keduanya.

 

Subscribe to this Blog via Email :
Previous
Next Post »